Senin, 02 Juli 2018

CARA INSTAL APLIKASI GEISA CLIENT DHGTK


1. Instal Aplikasi Geisa Client, pada Laptop Anda yang sudah memiliki Aplikasi Dapodik.


Silakan klik atau download file installer Aplikasi Geisa Client ukuran file installer Aplikasi Geisa Client sebesar 41,2 MB harus Anda download pada saat pertama kali instal.
 
2. Setelah proses download complete, buka dan instal Aplikasi Geisa Client pada komputer Anda.
 
3. Setelah Proses Instal selesai, buka browser, kemudian ketik http://localhost:9315 untuk menjalankan Aplikasi Geisa Client pada browser, kami merekomendasikan browser chrome, untuk kelancaran operasional.
 

4. Silakan dilanjutkan dengan Login ke Aplikasi Geisa Client, dengan menggunakan username password yang sama dengan Aplikasi Dapodik Anda.
 
5. Jika Anda sudah berhasil Login, berikut tampilan utama Aplikasi Geisa Client :


6. Aplikasi Geisa Client berada di tengah-tengah, diantara Mesin Finger Print X100C, Aplikasi Dapodik, dan Server Geisa yang berada terpusat (di Jakarta). Server Geisa bertugas untuk mengumpulkan seluruh data log absensi guru yang berasal dari Aplikasi Geisa Client, kemudian data log absensi guru yang sudah sukses terkirim akan diproses dan terintegrasi dengan aplikasi lainnya seperti DHGTK, SIMTUN dan lain-lain.
 
7. Untuk mengecek Komputer/Laptop anda, apakah sudah berhasil terkoneksi dengan baik secara jaringan ke Mesin Finger Print, Aplikasi Dapodik, dan Server Geisa, Anda dapat cek pada kolom sebelah kanan bawah, di menu utama Aplikasi Geisa Client, sebagai berikut :


Pada contoh diatas, terlihat status koneksi yang berwarna hijau menandakan bahwa Aplikasi Geisa Client sudah terhubung dengan baik dengan Server Geisa, sedangkan status koneksi berwarna merah menandakan Aplikasi Geisa Client belum terhubung secara jaringan ke Aplikasi Dapodik dan Mesin Finger Print.
 
8. Untuk membuat status koneksi ke Mesin (Finger Print) menjadi hijau, pastikan Mesin Finger Print telah terhubung dengan jaringan ip network sekolah melalui Kabel LAN ke jaringan ip network sekolah (HUB yang sama, Router yang sama, atau WIFI yang sama) sehingga Mesin Finger Print dapat berkomunikasi secara jaringan ke Laptop Anda.
Teknisnya, ip address yang digunakan pada Laptop dan Mesin Finger Print harus berada dalam satu segmen ip address yang sama, sehingga keduanya dapat saling berkomunikasi dengan baik lewat jaringan ip network sekolah.
 
9. Untuk membuat status koneksi ke Server Geisa menjadi hijau, pastikan laptop Anda sudah terhubung dengan Internet dengan baik.
 
10. Secara Periodik Operator Aplikasi Geisa Client dapat melakukan pengiriman data log kehadiran ke Server Geisa yang berada terpusat, dengan cara melakukan klik pada menu “kirim ke Server”.


Dan secara kesisteman, Aplikasi Geisa juga memiliki fitur untuk melakukan pengiriman otomatis, tanpa harus di klik manual, dan atau yang dapat diseting sesuai kebutuhan yang dapat menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Untuk kondisi internet on terus di sekolah, maka Aplikasi Geisa Client dapat diseting otomatis dan atau manual klik untuk mengirimkan data log kehadiran, sedangkan untuk koneksi internet yang mengalami terkendala / gangguan / blm ada layanan internet di sekolah, maka operator akan melakukan pengiriman data secara klik manual, setelah menemukan koneksi internet.

11. Terima kasih.

@team_geisa_2018

SUMBER : http://geisa.online


Minggu, 01 Juli 2018

CARA MEMASANG DAPODIK UNTUK 2 (DUA) SEKOLAH ATAU LEBIH PADA 1 (SATU) KOMPUTER/LAPTOP



Mengelola data dapodik 2 (dua) sekolah atau lebih di satu komputer / laptop, lho emang bisa???
Jawabannya adalah “Ya, bisa”. Langsung aja deh, contohnya kita akan memasang dan mengelola data dapodik milik 2 (dua) sekolah (sekolah A dan B) di satu komputer/ laptop. Syaratnya yang penting kita tahu kode registasi dapodik milik kedua sekolah tersebut. Tapi bila lupa kode registrasinya, bisa tanyakan kepada Operator Korwil/Kecamatan atau ke Operator Dinas Kabupaten /Kota setempat.
Oke, sekarang mari kita beraksi
Nah sekaran berarti di komputer/laptop kita sudah terpasang aplikasi Dapodikdas v 2018.b Lalu selanjutnya bagaimana
Tahap Pertama : Membuat data sekolah pertama (Contoh untuk Sekolah A dulu) :
  • Copy dan Paste-kan prefill milik sekolah A hasil download-an tadi dalam folder prefill_dapodik 
  • Kalo sudah jalankan Dapodiknya 
  • Lakukan registrasi untuk sekolah A terlebih dahulu 
  • Bila tahap registrasi sudah selesai maka selanjutnya silahkan Login 
  • Bila Login berhasil, tandanya tahap pembuatan database sekolah A telah sukses dilakukan. 
  • Sekaran tutup lagi dapodiknya. 
  • Kemudian silahkan Keluar/Tutup/Logout dulu dapodiknya tersebut 
  • Pada tahap ini kita sudah berhasil membuat database dapodik untuk sekolah A. Untuk memastikannya silahkan cek di Local Disk C: > Program Files > Dapodikdas, Maka pasti sudah ada folder dengan nama database dan dataweb. 
  • Selanjutnya kita gandakan dua folder tersebut masih ditempat yang sama. Sehingga nanti ada dua folder database dan dataweb di sana, yaitu folder database dan database hasil copyan serta folder dataweb dan dataweb hasil copyan. 
  • Kemudian kita rubah/rename nama kedua folder hasil copyan tadi (contoh dengan nama database –sekolah A dan dataweb-sekolah A).

Tahap kedua : Membuat data sekolah kedua (Sekolah B) :
  • Copy dan Paste-kan prefill milik sekolah B hasil download-an tadi dalam folder prefill_dapodik 
  • Jalankan aplikasi dapodiknya tapi jangan dulu Login 
  • Tekan F5 untuk me-refresh dapodiknya 
  • Lakukan registrasi untuk sekolah B seperti langkah di atas 
  • Bila sudah, silahkan Login 
  • Bila Login berhasil tandanya tahap pembuatan database sekolah B telah sukses dilakukan. 
  • Sekarang tutup dulu dapodiknya brow. 
  • Nah untuk tahap ini kita tidak usah menggandakan folder database dan datawebnya lagi.
Oke, akhirnya kita sudah berhasil membuat database dan dataweb dari kedua sekolah tersebut (sekolah A dan B) yang siap untuk dihidangkan.
Lalu bagaimana cara menggunakannya...?????
Begini, misalkan kita mau menggunakan Dapodik Sekolah A, maka langkahnya adalah sebagai berikut :
  • Stop dulu DapodikdasDB dan DapodikdasWebSrv melalui local service 
  • Buka Local Disk C: > Program Files > Dapodikdas 
  • Silahkan rename / ganti nama folder databasedan dataweb menjadi database sekolah B dan dataweb sekolah B terlebih dahulu. 
  • Selanjutnya karena tujuan kita akan menjalankan Dapodik Sekolah A, artinya kita akan menggunakan folder database dan dataweb milik sekolah A yang namanya telah kita ganti sebelumnya. Maka silahkan rubah lagi nama kedua folder tersebut menjadi nama default-nya yaitu database dan dataweb saja. 
  • Bila sudah, silahkan jalankan (Start) kembali DapodikdasDB dan DapodikdasWebSrv 
  • Nah sekarang jalankan dapodiknya. 
  • Login dengan email dan password milik Sekolah A
Selanjutnya, bila sewaktu waktu kita akan menjalankan dapodik sekolah B, maka caranya sama dengan yang tadi :
  •  Tutup/Logout dulu bila dapodiknya sedang dijalankan. 
  • Stop dulu DapodikdasDB dan DapodikdasWebSrv melalui Local Service 
  • Buka Local Disk C: > Program Files > Dapodikdas 
  • Silahkan rename / ganti nama folder databasedan dataweb menjadi database sekolah A dan dataweb sekolah A terlebih dahulu. 
  • Selanjutnya karena tujuan kita akan menjalankan Dapodik Sekolah B, maksudnya kita akan menggunakan folder database dan dataweb milik sekolah B yang namanya telah di ganti sebelumnya. Maka kita tinggal rename lagi nama kedua folder tersebut menjadi default-nya yaitu folder database dan dataweb. 
  • Bila sudah, silahkan jalankan (Start) kembali DapodikdasDB dan DapodikdasWebSrv-nya 
  • Sekarang jalankan dapodiknya. 
  • Login dengan email dan password milik Sekolah B

*** SELAMAT MENCOBA ***

Sabtu, 23 Juni 2018

Cara Daftar Bebas Bayar


Adakah Pendaftaran Agen Pulsa dan PPOB yang Gratis Sekaligus Dapat Lisensi Bisnisnya?
Pasti ada dong, bisnis "BebasBayar" jawabannya.
Di "BebasBayar" dengan daftar GRATIS dan deposit saldo minimal Rp 10.000,- akun sudah aktif dan deposit tersebut sepenuhnya jadi saldo Anda.
Di "BebasBayar" kita bisa melakukan pelayanan berbagai macam transaksi seperti melayani pembelian pulsa, tokenPLN, voucher game, TV Kabel dan pembayaran tagihan bulanan, seperti : tagihan listrik, PDAM, BPJS, asuransi, kartu kredit, multifinance, dan pulsa pascabayar.
Selain itu, di "BebasBayar" tiap transaksi apapun pasti akan dapat CASHBACK/KOMISI TRANSAKSI. Jadi, masih mikir-mikir untuk gabung? Silahkan saja. Keputusan ada di tangan Anda.
Bagi yang mau gabung, silahkan Daftar Gratis disini:👇👇👇
http://www.bebasbayar.com/?b=89c8ac26
Lewat Aplikasi di Android :
http://www.bebasbayar.com/play-store/?b=89c8ac26
Info lebih lanjut :Komentar

Senin, 28 April 2014

PEDOMAN KURIKULUM BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ)


A.      PENGERTIAN KURIKULUM BTQ
Pada dasarnya sama seperti kurikulum yang lainnya, namun khususnya dalam landasan filosopis, kurikulum BTQ lebih merujuk kepada Al-Quran (ajaran Islam) dengan tujuan bahwa peserta didik setidaknya mampu membaca dan menulis Al-Quran, yang merupakan kitab suci umat Islam. Alasannya bahwa Indonesia itu merupakan suatu bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan kemampuan baca tulis Al-Quran merupakan keterampilan yang paling mendasar dan paling urgen. Selain itu keadaan Islam di Indonesia ini mulai memudar yang dibuktikan dengan adanya beberapa hasil riset; banyak pelajar SMP, SMA/SMK bahkan Mahasiswa Perguruan Tinggi belum lancar membaca Al-Quran karena terbatasnya jam tatap muka PAI sehingga perlu dikembangkan melalui bimbingan BTQ di luar kelas. Oleh karenanya diharapkan dengan diterapkannya kurikulum BTQ ini ruh Islam yang tadinya hampir mati dapat hidup kembali dengan adanya proses regeneralisasi oleh kader-kader Islam selanjutnya yang di hasilkan dari siwa-siswi atau lulusan sekolah yang menerapkan kurikulum BTQ ini. Kurikulum BTQ ini di sesuaikan dengan notabene masyarakan ataupun latar belakang setiap intansi, artinya kurikulum tidak harus di terapkan kepada intansi-intansi atau pun sekolah-sekolah yang berlatar belakang non muslim.
Adapun landasan/dasar hukum dari kurikulum BTQ adalah :
·           UUD Tahun 1945
·           UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
·           PP No. 19 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
·           Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
·           Permendiknas No 23 2006 : SKL
·           Permendiknas No 24 2006 : Pelaksanaan PP 22 dan
·           Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
·           Instruksi Menteri Agama RI N0 3 Tahun 1990 tentang Upaya Peningkatan Kemampuan BTHQ.
·           SKB Menteri Agama dan Mendagri RI Nomor  44 A dan 124, tanggal 13 Mei Tahun 1982 tentang Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an bagi Umat Islam.
·           Peraturan  Direktur  Jenderal  Pendidikan Islam Kemenag RI No: Dj.I/12A Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam.

Kemudian pada dasarnya diadakan atau dibentuknya Kurikulum Baca Tulis Quran (BTQ) ini bertujuan untuk :
1. Membantu peserta didik atau warga belajar  yang belum mengenal membaca dan menulis Al-Quran.
2.   Memperdalam dan meningkatkan pengetahuan peserta didik atau warga belajar dalam ketrampilan BTQ.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik atau warga belajar agar lebih bergairah membaca Al-Quran  sebagai kitab suci yang menjadi tuntunan umat Islam.
4. Sebagai sarana tolok ukur keberhasilan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) disekolah-sekolah yang khususnya di Kabupaten Purwakarta.

B.       BENTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM BTQ
Menurut PerBub pasal 11 tentang ketentuan lainnya bahwa  peserta didik / warga belajar bahwa Kurikulum BTQ adalah kurikulum  yang diwajibkan untuk peserta didik atau warga belajar yang beragama Islam, dan tenaga pendidik dalam pendidikan baca tulis Al-Quran adalah guru Pendidikan Agama Islam pada satuan pendidikan atau guru kelas / guru pelajaran lain yang memiliki konpetensi dalam mendidik baca tulis Al-Quran. Tenaga pendidik baca tulis Al-Quran ditetapkan oleh kepala sekolah dalam bentuk SK kepala Sekolah serta guru Pendidikan Agama Islam dan wajib memberikan evaluasi dan penilaian pada setiap peserta didik / peserta belajar pendidikan baca tulis Al-Quran.
Dalam pelaksanaannya, setiap peserta didik / warga belajar untuk meningkatkan kompetensi dapat mengikuti baca tulis Al-Quran di lembaga non formal seperti Diniah Takmiliyah Awaliyah, Mesjid, Mushola, Mejlis Ta’lim, Pondok Pesantren atau Bimbingan Belajar. Bagi peserta didik / warga belajar yang mengikuti kegiatan Baca Tulis Al-quran di lembaga non Formal tersebut wajib menyampaikan nama tempat dan nama guru Baca Tulis Al-Quran di lembaga non formal tersebut kepada guru pendidikan Agama Islam di Sekolahnya. Pendidikan Baca Tulis Al-Quran dilakukan oleh tenaga pendidik yang memiliki kompetensi sebagai pendidik Baca Tulis Al-Quran.
Pelaksanaan pendidikan Baca Tulis Al-Quran bagi peserta didik berpedoman pada Pedoman Pelaksanaan Baca tulis Al-Quran dan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang disusun oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Kementrian Agama Kabupaten Purwakarta.
Dalam mengevaluasi hasil pendidikan Baca Tulis Al-Quran dilakukan oleh pendidik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di lembaga pendidikan masing-masing yang mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditentukan dan evaluasi dilaksanakan paling sekali satu kali setiap semester. Selain itu lembaga non formal yang diikuti oleh peserta didik / warga belajar wajib memberian laporan perkembangan kemampuan peserta didik kepada sekolah dimana peserta didik bersekolah.Setelah itu nilai akhir para peserta didik dicantumkan pada kelompok Muatan Lokal.

C.      HAMBATAN DALAM MEREALISASIKAN KURIKULUM BTQ
Meskipun kurikulum BTQ ini sudah disahkan dan mulai disosialisasikan namun kenyataan dilapangan masih banyak sekolah – khususnya sekolah islam – yang belum menggunakan kurikulum ini. Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis, diperoleh beberapa point yang menjadi alasan kenapa sekolah tertentu belum menerapkan kurikulum BTQ. Adapun point-point tersebut adalah:
·         Ada beberapa sekolah/intansi belum mengenal kurikulum BTQ secara mendalam (perlunya waktu dalam proses sosialisasi)
·         Pihak sekolah yang sudah terbiasa dengan kurilukum sebelumnya.
·         Beberapa sekolah yang terkesan acuh tak acuh karena kegiatan pendidikan BTQ sudah diterapkan pada kurikulum sebelumnya yang dikelompokkan dalam muatan lokal.

D.      KOMPETENSI DAN TARGET
     Yang menjadi kompetensi dasar diadakannya serta dirancangnya Kurikulum Baca Tulis Quran (BTQ) adalah agar peserta didik atau warga belajar dapat membaca Al-Quran dengan benar sesuai kaidah ilmu tajwid. Dimana yang dinamakan dengan tajwid adalah ilmu yang didalamnya mengajarkan tata  cara membaca Al-Quran yang baik dan benar serta yang sesuai dengan makhrajnya.
     Seiring dengan adanya kompetensi ini juga, ada beberapa tahapan atau penguasaan yang sesuai dengan keadaan di lapangan mengenai kemampuan membaca Al-Quran. Diantaranya adalah sebagai berikut :
-       Ada yang membacanya lancar, kemudian disertai dengan penguasaan tajwid yang benar dan fasih,
-       Ada yang membacanya lancar, tetapi dalam penguasaan tajwid masih ada beberapa kesalahan,
-       Ada yang belum lancar dalam membaca Al-Quranya dan belum mengusai tajwid itu sendiri, dan
-       Ada yang belum bisa membaca Al-Quran sama sekali, kemudian dalam tajwidnya juga baru dalam tahap orientasi atau pengenalan.
     Dan dari beberapa poin di atas lah yang manjadi tanggung jawab seorang pengajar atau seorang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya untuk membenahi kualitas peserta didik atau warga belajar dalam Baca Tulis Quran (BTQ).Supaya Kurikulum Baca Tulis Quran (BTQ) ini bisa terealisasi di lapangan.
     Setelah penguasaan dalam membaca Al-Quaran, penguasaan selanjutnya di fokuskan pada penulisan Al-Quran. Dan yang menjadi kompetensinya adalah sebagai berikut :
1.    Mampu menyalin Al-Qur’an dengan benar.
2.    Mampu menulis dengan Imla / dikte.
3.    Mengenal Khat / kalighrafi.

Dan yang terakhir adalah bagaimana peserta didik atau warga belajar mampu menhafal serta memahami isi kandungan dari ayat yang dihafalnya itu minimal juz terakhir (Juz 30) dengan jumlah surat  ada 37 surat.
Adapaun untuk memperincinya, kami mendapatkan data untuk mempermudah teknik penghafalan yang dilakukan di tiga tingakatan pendidikan (SD, SMP dan SMA), yaitu sebagai berikut :
-            Tahapan SD
Kelas
Target Hafalan Surat
Jumlah Surat
I
Annas s.d An-Al-Lahab
4
II
An-Nashr s.d  Al-Ma’un
4
III
Al-Quraisy s.d  Al-’Ashr
4
IV
At-Takatsur s.d Al-’Adiyah
3
V
Az-Zalzalah s.d Al-Bayyinah
2
VI
Al-Qadr s.d Al-’Alaq
2
Jumlah
19

-            Tahapan SMP
Kelas
Semester
Target Hafalan Surat
Jumlah Surat
VII
1
Annas s.d Al-Quraisy
9
VII
2
Al-Fiil s.d  At-Takatsur
4
VIII
1
Al-Qa’riah s.d  Az-Zalzalah
3
VIII
2
Al-Bayyinah s.d Al-’Alaq
3
IX
1
At-Tin s.d Ad-Dhuha
3
IX
2
Al-Lail s.d Al-Balad
3
Jumlah
25

-            Tahapan SMA
Kelas
Semester
Target Hafalan Surat
Jumlah Surat
X
1
Annas s.d Al-‘ashr
12
X
2
At-Takatsur  s.d Al-‘alaq
7
XI
1
At-Tin  s.d. Asy-Syamsi
5
XI
2
Al-Balad s.d. At-Thariq
5
XII
1
At-Buruj s.d. Al-Infithar
4
XII
2
At-Takwir s.d Annaba
4
Jumlah
37

E.     METODE
     Berikut ini ada beberapa metode menghafal Al-Quran yang mungkin bisa diterapkan di masing-masing tingkatan pendidikan. Diantarnya adalah sebagai berikut :
1.    Metode Al-Baghdadi
            Ada beberapa yang menjadi kelebihan apabila menggunakan metode ini, adapun kelebihan- elebihan tersebut adalah sebagaiberikut :
·         Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif.
·         30 huruf selalu ditampilkan pada setiap langkah secara utuh sebagai tema
·         Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi.
·         Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik
·         Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langkah.

     Ada beberapa yang menjadi kekurangan apabila menggunakan metode ini, adapun kekurangan-kekurangan tersebut adalah sebagaiberikut :
·         Qoidah Baghdadiyah yang asli sulit diketahui, karena sudah mengalami beberapa modifikasi kecil.
·         Penyajian materi terkesan menjemukan.
·         Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan pengalaman siswa.
·         Memerluka n waktu lama untuk mampu membaca Al-Qur'an

2.    Metode Iqra
        Ada beberapa keistimewaan dalam penerapan metode ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
·         Setiap jilid oleh penulisnya disertai Petunjuk
·         Petunjuk mengajar jilid 1 berlaku pula untuk jilid 2.demikian pula seterusnya sampai jilid 6.
·         Materi jilid 1 “Bacaan langsung,” tidak diurai atau dieja.
·         Setelah mengenal huruf hijaiyah, langsung dikenalkan dengan huruf sambung.
·         Sudah dikondisikan mengenal ayat-ayat Al Qur,an walaupun potongan-potongan ayat.
·         Dilengkapi dengan pelajaran ilmu Tajwid

3.    Metode Qiroati
     Ada beberapa keistimewaan dalam penerapan metode ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
·         Kelahiran buku ini lebih dulu.
·         Setiap jilid dilengkapi Petunjuk Mengajar dengan rinci.
·         Sudah diperkenalkan ayat-ayat Al Qur,an walaupun hanya potongan-potongan ayat.
·         Setiap kelasnya ditentukan 20 orang murid.
·         Khusus yang belajar pada jilid 1, jumlah muridnya ditentukan yaitu 15 orang dengan seorang guru  tanpa guru bantu
·         Mengajar jilid 1 dan jilid II materinya diberikan secara perorangan.
·         Mengajar jilid III dan jilid IV materinya diberikan secara klasikal
·         Dilengkapi dengan pelajaran ilmu Tajwid

4.    Metode Al-Barqi
       Metode al-Barqy dapat dinilai sebagai metode cepat membaca al-Qur'an yang paling awal.Metode ini ditemukan dosen Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, Muhadjir Sulthon pada 1965.Awalnya, al-Barqy diperuntukkan bagi siswa SD Islam at-Tarbiyah, Surabaya.Siswa yang belajar metode ini lebih cepat mampu membaca al-Qur'an.Muhadjir lantas membukukan metodenya pada 1978, dengan judul Cara Cepat Mempelajari Bacaan al-Qur'an al- Barqy.
5.    Metode Tilawati
       Metode Tilawati disusun pada tahun 2002 oleh Tim yang terdiri dari Drs.H. Hasan Sadzili, Drs H. Ali Muaffa dkk. Karakteristik dan keunggulan metode Tilawati antara lain:
  Menyeimbangkan pendekatan pembelajaran secara klasikal dan individual.
  Metode ini disusun secara praktis sehingga mudah dipelajari.
  Menekankan pada kemampuan peserta didik untuk dapat membaca al-Qur’an secara tartil.
  Menggunakan variasi lagu-lagu tilawah dalam membaca al-Qur’an sehingga tidak membosankan.

F.       PENILAIAN DAN SERTIFIKASI
     Adapun yang menjadi ruanglingkup penilaian Kurikulum Baca Tulis Quran (BTQ) meliputi:
·         Praktikum qiraah untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an;
·         Tes tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis Al-Qur’an;
·         Menghafal surat – surat atau ayat-ayat pilihan;
·         Pengamatan langsung terhadap peserta didik untuk mengukur aspek afektif dan psikomotoriknya;
·         Aspek amaliah peserta didik untuk selalu melakukan tadarus dan tadabbur Alqur’an.
      Setelah adanya penilaian, maka disini ada beberapa proses sertifikasi untuk peserta didik atau warga belajar,
  Proses pemberian sertifikat BTQ kepada peserta didik yang telah dinyatakan lulus. Sertifikat lulus BTQ dapat diterbitkan oleh Kantor Kemenag, satdik atau instansi lain yang berwenang.
  Sertifikat lulus BTQ dapat dikeluarkan  kepada:
Ø  Peserta didik yang mengikuti tes awal pada th/semester pertama pembelajaran telah memperoleh nilai A.
Ø  Peserta didik yang telah memperoleh bimbingan dan lulus tes dengan memperoleh nilai minimal B.
Ø  Peserta didik yang telah memperoleh sertifikat lulus BTQ dapat mengikuti sertifikasi lanjutan.


Semoga Bermanfaat...